Senin, 05 Maret 2012

Rasa Kuartir

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Bagi Anda yang suka pergi ke tempat fitness pasti tahu bahkan pernah memakai alat yang saya sebut "sepeda diam di tempat". Pembuat alat tersebut merancang sedemikian rupa supaya para pemakai seakan-akan merasakan sedang mengayuh sepeda di jalan yang menurun maupun menanjak. Pada intinya, setiap orang yang memakai sepeda tersebut bisa berolah raga supaya sehat. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kalau kita kuatir kita seperti seorang yang sedang mengendarai "sepeda diam di tempat" tersebut, tapi dalam arti yang negatif?

Ketika dihimpit oleh berbagai masalah, kita kuatir, takut dan kondisi negatif itu mendorong kita berjuang sedemikian rupa supaya bisa keluar dari himpitan tersebut. Kita terus mengayuh "sepeda kehidupan kita" sampai keluar semua kekuatan, tapi tidak sadar bahwa kia sedang diam di tempat. Tuhan Yesus mengajarkan pada orang banyak pada waktu itu ada di bukit juga bahwa tidak perlu kuatir. Demikian juga hal itu diajarkan pada kita sekarang.

Kuatir tidak memberikan sedikitpun jalan keluar bagi kita ketika menghadapi masalah. Kuatir justru menambahkan banyak penyakit dalam diri kita karena jiwa yang tertekan. Mari kita minta kekuatan dari Allah, supaya tetap percaya kepada-Nya dengan segenap keberadaan kita!

Dalam kekuatiran tidak ada jalan keluar,dan kita harus sepenuhnya menyerahkan rasa kekuartiran kita kepada Tuhan dan yakin bahwa Tuhan Yesus akan selalu bersama kita dan memberikan jalan pada kita!

Lupa Dalam Hal Berdoa


Yakobus 4:2
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.


Sebagai seorang praktisi dalam dunia kerja tentunya kita juga tidak akan luput dari yang namanya masalah. Seringkali masalah itu muncul dengan tiba-tiba dan biasanya itu sangat mengejutkan dan membuat kita seperti seseorang yang kehilangan tempat untuk berpijak.

Dan dalam kebanyakan kasus, reaksi pertama dari seseorang (termasuk saya sendiri) saat menghadapi masalah yang muncul dengan tiba-tiba adalah berupaya untuk mencari jalan keluar secepat mungkin. Kita biasanya akan mencoba beberapa alternatif yang dapat kita pikirkan, bahkan tidak jarang kita juga akan sedikit melanggar etika dan kebenaran asalkan masalah tersebut dapat dengan segera diatasi.

Namun dalam banyak kasus tersebut saya belajar mengapa pertolongan atau jalan keluar jarang dapat kita temukan walaupun berbagai upaya telah kita lakukan. Apa yang firman Tuhan tunjukkan adalah, kita sering tidak mendahulukan dan melibatkan Tuhan. Sehingga kita ‘lupa' untuk berdoa. Ya, kadang jawabannya adalah sesederhana itu.

Allah sanggup mengatasi segala permasalahan kita, tetapi kita tidak datang dan berseru kepada-Nya. Para profesional, di dalam setiap masalah sudahkah kita berdoa? Atau kita masih berharap pada orang lain atau usaha-usaha kita sendiri? Datanglah pada-Nya hari ini, maka kita akan mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Biarlah hidup Anda dimulai dengan berdoa dan sempurnakan dengan banyak berdoa karena hanya dengan berdoalah cara kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

Menjadi Seorang yang Bijak

Yeremia 2:30“Sia-sia Aku telah memukuli anak-anakmu, hajaran tidaklah mereka terima”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 3-4
Bangsa Israel berkali-kali mengabaikan didikan Allah (Yeremia 2:30). Tuhan merasa sedih karena bangsa Israel tidak mau mengakui kesalahan dan mengubah cara hidup mereka.
Saya pernah bertemu dengan para orangtua yang patah hati melihat perilaku anak-anak mereka. Karena itu, sungguh melegakan ketika mendengar seorang pendeta muda yang pada upacara pemakaman ayahnya mengungkapkan ucapan syukur dan hormat atas koreksi-koreksi kesalahan yang pernah dilakukan orangtuanya.
Pendeta muda itu menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia pernah ditangkap polisi karena melempar batu ke sebuah tempat yang dapat mencelakakan dirinya sendiri. Polisi itu memberitahu ayahnya jika ia mampu mendisiplinkan anaknya, maka anak itu tidak perlu dimasukkan ke lembaga pengawasan anak nakal.
Pendeta muda itu masih ingat, dari wajah sang ayah tersirat bahwa sebenarnya ayahnya lebih suka menyerahkannya ke lembaga tersebut. Namun, hal itu tidaklah menyakiti hatinya karena ia tahu bahwa ayahnya sungguh-sungguh mencintainya. Ketika semakin dewasa, pendeta muda itu mulai menunjukkan perubahan ke arah yang baik. Bahkan, ia mengaku kini telah menjadi orang yang bertanggung jawab dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya semua berkat didikan sang ayah yang dikasihinya.
Tidak jadi masalah apakah koreksi itu berasal dari Tuhan, orangtua, atau dari pihak lain, karena hasilnya nanti ditentukan oleh respon kita. Ingatlah, “Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi” (Amsal 15:32).
Terimalah koreksi dari orang-orang di sekitar Anda karena lambat laun koreksi untuk Anda akan terus berkurang.

KUNCI MUJIZAT: TAAT DAN MAU BERUBAH

“Dan setelah mereka (para nelayan) melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak” Lukas 5:6

Suatu ketika Tuhan Yesus berada di tepi danau Genesaret dan mengajar orang banyak tentang firman, termasuk di antaranya para nelayan yang telah turun dari laut. Lalu Tuhan Yesus naik ke dalam salah satu perahu milik Simon Petrus. Yesus memerintahkan Petrus untuk bertolak ke tempat dalam, menebarkan jala dan menangkap ikan di situ, padahal hari sudah siang dan Petrus sedang berkemas-kemas hendak pulang, sebab sudah semalaman dia melaut dan tidak beroleh apa-apa.

Siang hari bukanlah saat yang biasa bagi nelayan untuk menangkap ikan. Perihal menangkap ikan Petrus adalah ahlinya karena dia seorang nelayan yang sangat berpengalaman, di mana sebagian besar hidupnya ia habiskan di laut. Meskipun demikian Petrus melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan akhirnya mujizat terjadi: hasil tangkapannya sangat banyak, jala sampai terkoyak dan perahunya hampir tenggelam. Secara logika Petrus punya alasan menolak perintah Tuhan Yesus, tetapi dia tetap taat dan berani mengambil resiko meninggalkan kenyamanannya dan melakukan sesuatu yang tidak biasa. Petrus melakukan tindakan iman; dia mengabaikan semua pengalaman dan juga kemampuan yang selama ini ia andalkan. Sekalipun perintah Tuhan Yesus itu tidak masuk akal, dia mentaatinya! Bila Petrus tidak mau melangkah dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, dia tidak akan pernah melihat mujizat itu terjadi.

Bila kita tetap tinggal dalam kenyamanan dan tidak mau ‘bayar harga’ untuk berubah, kita pun tidak akan pernah melihat perkara-perkara besar dari Tuhan; kehidupan kekristenan kita tetap biasa-biasa saja, tidak luar biasa, Tuhan berkata, “Bertolaklah ke tempat yang dalam...” (ayat 4). Melangkah ke tempat yang dalam berarti membuat perubahan, melakukän sesuatu yang tidak biasa. Perubahan memang menyakitkan daging kita, kita lebih suka melakukan sesuatu yang menyenangkan daging. Camkan ini: adalah mustahil mengharapkan hasil yang berbeda bila kita terus-menerus melakukan hal yang sama! Oleh karena itu milikilah keberanian untuk melakukan perubahan hidup.

Ingin menikmati mujizat dan berkat-berkat Tuhan? Berubahlah dan miliki hati yang taat kepada Tuhan dan selalu haus akan kebenaran-kebenaran firman Tuhan!

Kesaksian Seorang Pembuat Permen

Seorang pembuat permen di Indiana ingin membuat suatu jenis permen yang dapat menjadi kesaksian bagi semua orang, lalu ia menciptakan Permen Tongkat Natal. Ia menggabungkan beberapa simbol untuk melambangkan kelahiran, pewartaan, sengsara dan wafat Yesus Kristus.


Ia mulai dengan sebatang permen putih bersih yang keras. Putih bersih melambangkan Santa Perawan yang Tak Bernoda dan kodrat Yesus yang tanpa dosa; permen yang keras melambangkan Batu Karang, dasar Gereja dan kegenapan Janji Allah.

Sang pembuat permen membentuk permennya serupa huruf “J” sebagai singkatan atas gelar agung yang diberikan kepada-Nya, “Juruselamat” umat manusia. Bentuk itu sekaligus melambangkan tongkat sang “Gembala Yang Baik”. Dengan tongkat-Nya itu Ia menuruni ngarai-ngarai dan jurang-jurang dunia untuk mengangkat serta menyelamatkan domba-domba yang jatuh terperosok, domba-domba yang tersesat.

Pada permen yang putih polos itu, si pembuat permen mencoretkan tiga garis merah. Tiga garis merah tipis untuk melambangkan bilur-bilur akibat dera dan cambuk yang diderita Yesus; bilur-bilur yang dengannya kita disembuhkan. Garis merah lebar melambangkan darah yang dicurahkan Kristus di kayu salib, sehingga kita beroleh janji akan kehidupan kekal.

Sayang sekali, bagi sebagian besar orang, permen itu kemudian lebih dikenal sebagai permen tongkat - dekorasi tanpa arti yang seringkali kita lihat pada masa Natal. Namun demikian, maknanya masih tetap sama bagi mereka yang “mempunyai mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar”. Aku berdoa semoga simbol ini boleh dipergunakan kembali untuk menjadi saksi atas Yesus Kristus yang mengagumkan dan cinta kasih-Nya yang dahsyat bagi kita yang dilimpahkan-Nya pada hari Natal dan tetap menjadi kekuatan dan kuasa utama yang mendominasi seluruh jagad raya hingga saat ini.

Firman Tuhan yang Hidup

Baca: Yohanes 5:31-40

Kalian mempelajari Alkitab sebab menyangka bahwa dengan cara itu kalian mempunyai hidup sejati dan kekal. Dan Alkitab itu sendiri memberi kesaksian tentang Aku. -Yohanes 5:39 (BIS)
Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 135-136 dan 1 Korintus 12
Dalam suatu konferensi para pemimpin gereja di Seattle Pacific University, seorang pendeta berpengalaman, Earl Palmer, teringat akan suatu pengalaman yang telah membentuk pengajaran dan khotbahnya selama setengah abad.

Sebagai seorang mahasiswa seminari, ia memimpin satu kelompok pendalaman Alkitab di mana ia mendorong para anggota kelompoknya untuk merenungkan dengan sungguh firman Allah yang ada di dalam Kitab Suci. "Saya menjadi yakin," kata Palmer, "bila saya dapat membuat seseorang membaca ayat- ayat itu, cepat atau lambat mereka akan menghargainya, dan ayat-ayat itu selalu akan menuntun mereka kepada pusatnya yang hidup: Yesus Kristus. Ketika Anda mulai menghormati Yesus Kristus, Anda mulai pula beriman kepada-Nya."

Kepada sekelompok pemimpin agama yang sangat memahami Perjanjian Lama, tetapi yang mati-matian menentang-Nya, Yesus berkata, "Kalian mempelajari Alkitab sebab menyangka bahwa dengan cara itu kalian mempunyai hidup sejati dan kekal. Dan Alkitab itu sendiri memberi kesaksian tentang Aku. Tetapi kalian tidak mau datang kepada-Ku untuk mendapat hidup kekal" (Yoh. 5:39-40 BIS).

Dibutuhkan hati yang terbuka dan sekaligus pikiran yang ingin tahu dalam mempelajari Alkitab. Ketika kita menemukan Yesus sebagai Pribadi yang menjadi pusat utama dari keseluruhan isi Alkitab, kita harus memutuskan apa tanggapan kita terhadap diri-Nya.

Tersedia sukacita besar bagi siapa pun yang membuka hati bagi Kristus dan menemukan hidup di dalam Dia. -GBU

Firman Tuhan bagaikan hujan yang menyegarkan
Yang menyirami panenan dan benih.
Membawa hidup baru bagi hati yang terbuka.
Dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan kita. -Sperti
Firman yang tertulis menuntun kita kepada Kristus, sang Firman Hidup.

Kumpulan kata-kata hikmat, kata-kata penghiburan



Jarak paling jauh antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Orang yang berlutut pada Tuhan bisa berdiri untuk melakukan apapun !

Iman yang kecil bilang: Tuhan bisa melakukannya.
Iman yang besar bilang: Tuhan akan melakukannya.
Tapi iman yang dahsyat bilang: Sudah dilakukan!

If GOD leads you to the edge of cliff, trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly

Hidup bisa memberi kita 100 alasan buat menangis, tapi Tuhan memberi kita 1000 alasan untuk tersenyum.

Cinta bisa buat orang bahagia, uang bisa buat dunia berputar, tapi sahabat... ah, itu yang buat hidup lebih hidup.

God is too wise that He created friends without "price tags" coz if He did, I can't afford to buy a luxalary expensive friend like "U"

Penyesalan sehari bila masak nasi menjadi bubur, penyesalan sebulan bila salah potong rambut, penyesalan setahun bila tidak lulus, penyesalan seumur hidup bila salah pilih pasangan hidup, penyesalan selamanya bila salah pilih JURU SELAMAT. Maka janganlah pindah ke iman yang lain selain Tuhan Yesus.

Sejauh mana engkau mau Tuhan campur tangan dalam hidupmu, maka sejauh itulah Dia akan campur tangan dalam hidupmu...

Seorang Sahabat Menaruh Kasih Setiap waktu dan menjadi Saudara dalam Kesukaran.

Tuhan selalu memberi harapan pada yang tidak menyerah, mujizat pada yang percaya dan Dia tidak meninggalkan mereka yang berjalan bersamaNya.

Ukuran bagi Allah sudah jelas, jika anda tidak memiliki hutang, anda lebih kaya dari orang yang memiliki hutang,Titik.

Allah adalah seperti seorang pandai besi yang sedang membuat pedang.
pedangnya adalah kita

Di dalam hidup ini kita akan banyak menemui kegagalan karena itulah yang namanya hidup...
Namun, dari kegagalan itu kita dapat belajar terus untuk meperoleh keberhasilan...
Orang yang gagal adalah orang yang takut dan tidak pernah mencoba untuk melakukan segala sesuatu karena takut akan kegagalan itu sendiri...