Yeremia 2:30“Sia-sia Aku telah memukuli anak-anakmu, hajaran tidaklah mereka terima”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 3-4
Bangsa
Israel berkali-kali mengabaikan didikan Allah (Yeremia 2:30). Tuhan
merasa sedih karena bangsa Israel tidak mau mengakui kesalahan dan
mengubah cara hidup mereka.
Saya
pernah bertemu dengan para orangtua yang patah hati melihat perilaku
anak-anak mereka. Karena itu, sungguh melegakan ketika mendengar seorang
pendeta muda yang pada upacara pemakaman ayahnya mengungkapkan ucapan
syukur dan hormat atas koreksi-koreksi kesalahan yang pernah dilakukan
orangtuanya.
Pendeta muda itu
menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia pernah ditangkap polisi
karena melempar batu ke sebuah tempat yang dapat mencelakakan dirinya
sendiri. Polisi itu memberitahu ayahnya jika ia mampu mendisiplinkan
anaknya, maka anak itu tidak perlu dimasukkan ke lembaga pengawasan anak
nakal.
Pendeta muda itu
masih ingat, dari wajah sang ayah tersirat bahwa sebenarnya ayahnya
lebih suka menyerahkannya ke lembaga tersebut. Namun, hal itu tidaklah
menyakiti hatinya karena ia tahu bahwa ayahnya sungguh-sungguh
mencintainya. Ketika semakin dewasa, pendeta muda itu mulai menunjukkan
perubahan ke arah yang baik. Bahkan, ia mengaku kini telah menjadi orang
yang bertanggung jawab dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya semua
berkat didikan sang ayah yang dikasihinya.
Tidak
jadi masalah apakah koreksi itu berasal dari Tuhan, orangtua, atau dari
pihak lain, karena hasilnya nanti ditentukan oleh respon kita.
Ingatlah, “Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi
siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi” (Amsal 15:32).
Terimalah koreksi dari orang-orang di sekitar Anda karena lambat laun koreksi untuk Anda akan terus berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar